KEMANA HILANGNYA “VISIT MUSI”?

Pemerintah Indonesia melalui Departemen Pariwisata terus menggiatkan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pemasukan Negara. Setelah merasa sukses dengan Visit Indonesia Year 2009, pemerintah pada tahun 2010 ini kembali melanjutkannya dengan Visit Indonesia Year 2010. Pemerintah daerah pun tidak mau ketinggalan untuk mempromosikan potensi wisata di daerahnya. Berbagai kegiatan mulai dari festival budaya, ragam upacara dan kegiatan kesenian tradisional, sampai kegiatan memancing berskala internasional dilakukan untuk menarik minta wisatawan lokal dan mancanegara.

Disaat pemerintah daerah lain sibuk mempromosikan potensi wisata di daerahnya masing-masing, Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan tidak memperlihatkan geliat serupa. Kita tentu masih ingat dengan Visit Musi 2008. Tampak sekali meriah dan megahnya saat launching program tersebut di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Tidak tanggung-tanggung, Presiden SBY pun hadir dalam acara launching tersebut. Berbagai acara berskala nasional dan regional diadakan untuk mendukung Visit Musi 2008 tersebut.

Namun apa yang terjadi sekarang? Program tersebut hanya berlangsung 1 tahun saja. Tidak ada tindak lanjut dan kontinuitas dari program tersebut. Apakah program Visit Musi 2008 merupakan salah satu agenda kegiatan kampanye politik, mengingat pada tahun 2008 juga bertepatan dengan Pilkada Gubernur Sumatera Selatan. Tidak ada yang tahu pasti.

Daerah-daerah tujuan wisata utama seperti Bali, Jogjakarta, dan Bandung yang telah dikenal sampai dunia internasional pun masih terus mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata daerahnya. Namun Palembang yang pariwisatanya tidak terlalu familiar bahkan ditingkat nasional malah tidak gencar mempromosikan potensi wisata daerahnya. Pemkot Palembang dan Pemprop Sum-Sel harusnya malu dengan pemerintah daerah lainnya. Tercatat ada Visit Batam 2010, Visit Minangkabau, Festival Toba, Sail Bunaken 2009 dan Sail Banda 2010. 2 kegiatan terakhir tersebut bahkan merupakan event berskala internasional. Itu belum termasuk kegiatan-kegiatan berskala lokal lainnya.

Palembang secara khusus dan Sum-Sel secara umum sebenarnya tidak kalah indah dengan daerah-daerah lainnya. Banyak potensi wisata yang belum tergarap secara optimal. Terdapat Jembatan Ampera yang membentang indah di atas Sungai Musi dengan kawasan tepian Musi yang menjadi ikon Kota Palembang dan Propinsi Sum-Sel. Ada Pulo Kemaro di aliran Sungai Musi dengan legendanya. Ada kawasan hutan wisata Punti Kayu, Kawasan Kawah Tekurep, Kawasan Masjid Agung Palembang, Benteng Kuto Besak, Monumen Pertempuran 5 hari 5 malam., Perkampungan Arab, Kampung Kapitan, Museum Balaputera Dewa, dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Selain itu masih ada wisata kuliner seperti pempek, lenggang, laksa, tekwan, model, celimpungan sampai martabak HAR, serta indahnya kain songket dan ragam tarian dan upacara adat Palembang lainnya. Itu belum termasuk potensi wisata di luar Kota Palembang seperti Kawasan Pegunungan Dempo yang sejuk dan Kawasan Danau Ranau.

Melihat potensi wisata yang begitu banyak dan beragam, harusnya Pemprop Sum-Sel dan Pemkot Palembang lebih memperhatikan sector pariwisata untuk menambah pemasukan daerah. Kembali buat program Visit Musi 2010. Mari kita semua elemen masyarakat Palembang dan Sum-Sel bersama-sama mempromosikan Palembang dan Sumatera Selatan sebagai tujuan wisata alternative yang potensial di Indonesia.

NB: Tulisan ini pernah menjadi artikel pilihan di http://blog.epalembang.com/